Plin-Plan Atau Fleksibel...?
Senin, 31 Oktober 2016
Edit
Dalam menata kehidupan ini, suatu hal yang niscaya akan kita hadapi yaitu banyak sekali problem akan menjadi kerikil kerikil dan tebing terjal yang menghadang. Bahkan, di perjalanan kita juga akan menemukan persimpangan jalan yang mengharuskan kita untuk menentukan salah satu dari jalan itu. Keputusan diantara dua atau lebih yang akan menentukan masa depan kita. Apakah jalan berliku nan curam yang akan kita temui...? atau bahkan jalan buntu? atau bahkan jurang yang menjulang tinggi...? Semuanya tergantung pada pilihan dan pertimbangan untuk menentukan diantara banyak pilihan.
Terkadang, di dikala seorang insan telah menentukan sebuah pilihan, akan timbul sebuah keraguan dalam dirinya yang akan mengganggu pikiran sehingga insan termakan untuk menarik keputusan dan kembali ke persimpangan jalan untuk memikirkan kembali jalan mana yang akan dia tempuh, atau menentukan jalan yang lain yang tidak ia pilih sebelumnya. Pernahkah anda mengalami hal semacam ini...? Apabila ya, termasuk dalam kategori apakah anda? plin-plankah, atau fleksibelkah...?
Secara teori, plin-plan itu sering diartikan sebagai indecisiveness. Ini yaitu ketidakmampuan kita dalam menentukan keputusan atau bersikap dengan alasan-alasan yang sangat tidak kuat. Orang plin-plan itu yaitu orang yang praktis melaksanakan bongkar-pasang rencana, keputusan atau penyikapan. Plin-plan ini dipahami sebagai lawan dari kepercayaan-diri (self-confidence) atau pede. Dalam teori kompetensi, ada sejumlah istilah yang pengertianya kira-kira sama dengan kepercayaan-diri ini. Beberapa istilah itu antara lain adalah:
Orang yang pede nya cantik (sehat) biasanya punya power personal yang kuat, kharismatik, disegani, dan semisalnya.
Orang yang pede nya cantik (sehat) biasanya relatif lebih terbebas dari banyak sekali rasa terancam atau rasa tertekan, baik itu oleh keadaan atau oleh lingkungan.
Orang yang pede nya cantik (sehat) biasanya punya jati diri yang jauh lebih besar lengan berkuasa dan jauh lebih jelas.
Orang yang pede nya cantik (sehat) biasanya punya janji yang besar lengan berkuasa untuk maju atau punya kesadaran tanggung jawab yang lebih tinggiNah, termasuk yang manakah kita???
Dari goresan pena di atas sanggup kita simpulkan sementara bahwa, orang yang plin-plan yaitu orang yang mempunyai rasa percaya diri yang kurang, belum bagus, atau perlu ditingkatkan lagi. Sifat ini, masih berdasarkan Ubaydillah, bisa sebab faktor bawaan semenjak kecil yang tidak diperbaiki, atau memang kondisi lingkungan yang memaksa seseorang untuk bertindak plin-plan, dalam artian perlu bongkar pasang planning sebab kondisi yang mendesak.
Lalu, apa bedanya dengan fleksibel? Menurut Musashi dalam "The Book of Five Ring" yang dikutip oleh Ubaydillah menyampaikan : fleksibel itu digambarkan ibarat sopan santun air. Musashi menjelaskannya dengan istilah ordered flexibility. Fleksibel di sini diartikan sebagai kapasitas untuk tetap menjadi diri sendiri dalam keadaan tetap bisa mengikuti keadaan dengan lingkungan atau orang lain.
Dengan kata lain, dia sanggup menjadi orang yang arif menyesuaikan diri dengan lingkungan tanpa merubah tujuan yang telah ditetapkan di awal. Sebagaimana air yang mengalir dari pegunungan, ia akan selalu menyesuaikan kondisi lingkungan yang dialirinya tanpa mengubah tujuan semula, yaitu laut.
Bisa dikatakan bahwa keplin-planan yaitu kelemahan, sementara fleksibilitas yaitu kekuatan. Orang yang plin-plan yaitu orang yang lemah sebab tidak punya pendirian. Sementara orang yang fleksibel yaitu orang yang besar lengan berkuasa dalam pendiriannya, tapi tidak kaku. Ubaydillah mengutip pendapat Antony Robin bahwa mereka mempertahankan pendiriannya sekuat kerikil karang, tetapi mengaplikasikannya di lapangan ibarat orang yang berenang. Orang yang berenang yaitu orang yang fleksibel sebab bisa menyesuaikan dirinya dengan ombak.
Terkadang, di dikala seorang insan telah menentukan sebuah pilihan, akan timbul sebuah keraguan dalam dirinya yang akan mengganggu pikiran sehingga insan termakan untuk menarik keputusan dan kembali ke persimpangan jalan untuk memikirkan kembali jalan mana yang akan dia tempuh, atau menentukan jalan yang lain yang tidak ia pilih sebelumnya. Pernahkah anda mengalami hal semacam ini...? Apabila ya, termasuk dalam kategori apakah anda? plin-plankah, atau fleksibelkah...?
Secara teori, plin-plan itu sering diartikan sebagai indecisiveness. Ini yaitu ketidakmampuan kita dalam menentukan keputusan atau bersikap dengan alasan-alasan yang sangat tidak kuat. Orang plin-plan itu yaitu orang yang praktis melaksanakan bongkar-pasang rencana, keputusan atau penyikapan. Plin-plan ini dipahami sebagai lawan dari kepercayaan-diri (self-confidence) atau pede. Dalam teori kompetensi, ada sejumlah istilah yang pengertianya kira-kira sama dengan kepercayaan-diri ini. Beberapa istilah itu antara lain adalah:
- Decisiveness
- Ego strength
- Independence
- Strong-self concept
- Willing to take responsibilitySecara lebih terperinci, dia menjelaskannya sebagai berikut :
Orang yang pede nya cantik (sehat) biasanya punya power personal yang kuat, kharismatik, disegani, dan semisalnya.
Orang yang pede nya cantik (sehat) biasanya relatif lebih terbebas dari banyak sekali rasa terancam atau rasa tertekan, baik itu oleh keadaan atau oleh lingkungan.
Orang yang pede nya cantik (sehat) biasanya punya jati diri yang jauh lebih besar lengan berkuasa dan jauh lebih jelas.
Orang yang pede nya cantik (sehat) biasanya punya janji yang besar lengan berkuasa untuk maju atau punya kesadaran tanggung jawab yang lebih tinggiNah, termasuk yang manakah kita???
Dari goresan pena di atas sanggup kita simpulkan sementara bahwa, orang yang plin-plan yaitu orang yang mempunyai rasa percaya diri yang kurang, belum bagus, atau perlu ditingkatkan lagi. Sifat ini, masih berdasarkan Ubaydillah, bisa sebab faktor bawaan semenjak kecil yang tidak diperbaiki, atau memang kondisi lingkungan yang memaksa seseorang untuk bertindak plin-plan, dalam artian perlu bongkar pasang planning sebab kondisi yang mendesak.
Lalu, apa bedanya dengan fleksibel? Menurut Musashi dalam "The Book of Five Ring" yang dikutip oleh Ubaydillah menyampaikan : fleksibel itu digambarkan ibarat sopan santun air. Musashi menjelaskannya dengan istilah ordered flexibility. Fleksibel di sini diartikan sebagai kapasitas untuk tetap menjadi diri sendiri dalam keadaan tetap bisa mengikuti keadaan dengan lingkungan atau orang lain.
Bisa dikatakan bahwa keplin-planan yaitu kelemahan, sementara fleksibilitas yaitu kekuatan. Orang yang plin-plan yaitu orang yang lemah sebab tidak punya pendirian. Sementara orang yang fleksibel yaitu orang yang besar lengan berkuasa dalam pendiriannya, tapi tidak kaku. Ubaydillah mengutip pendapat Antony Robin bahwa mereka mempertahankan pendiriannya sekuat kerikil karang, tetapi mengaplikasikannya di lapangan ibarat orang yang berenang. Orang yang berenang yaitu orang yang fleksibel sebab bisa menyesuaikan dirinya dengan ombak.
psikologi.com