Membentuk Upaya Kemandirian Financial Keluarga
Selasa, 09 Mei 2017
Edit
Seberapa banyak orang yang sadar akan pentingnya menabung? Era kini orang cenderung lebih menentukan memakai system kredit daripada menyisihkan penghasilan untuk menabung.
Fasilitas kredit yang ketika ini sudah benar- benar diobral memang cenderung menjanjikan orang yang mempunyai aneka macam kebutuhan, kadang tanpa sadar kredit yang ditawarkan bekerjsama justru merugikan, bukan menguntungkan. Ada beberapa jenis kredit yang menguntungkan, salah satunya kredit rumah, membeli rumah melalui kredit memang dinyatakan sbg belahan dr invesasi, mengingat harga rumah cenderung terus naik.
Namun sayangnya jaman kini orang gampang tergiur dengan adanya anjuran aneka macam macam krdit untuk keperluan-keperluan yang bukan basic need dan barang- barang yang mempunyai nilai penyusutan tinggi, menyerupai kredit kendaraan, kredit gadget bahkan kredit liburan. Untuk mendapatkan fasilitas- kemudahan kredit itupun sangat mudah, jadi hal ini begitu menggiurkan.
Sebenarnya yang mendorong kita untuk berani kredit ini dan itu yakni alasannya yakni kita merasa kita punya uang sisa sehabis pemenuhan basic need. Ketersediaan dana di depan mata tanpa alokasi jelas, tentu akan mendorong kita berfikir, mau beli apa lagi ya? Ujung- ujungnya kita akan menghabiskannya untuk membeli sesuatu baik tunai maupun kredit padahal barang- barang itu mungkin bukan kebutuhan utama. Dan yang paling parah yakni jikalau kita menghabiskan semua uang nganggur kita itu untuk kredit sementara kita tidak punya tabungan, apa alhasil jikalau ada hal mendadak yang sifastnya cenderung tragedi alam bagi diri kita, system kredit dalam hal ini tidak akan meringankan anda, justru malah menghimpit anda dalam kesulitan.
Sebelum anda terjebak dalam iming- iming angin nirwana kredit, sebaiknya anda memulai untuk merencanakan keuangan anda. Memang gak mudah, tapi mulailah dari membangun mimpi terlebih dahulu. Jika anda punya mimpi, tentu anda akan berupaya meraihnya. Buat mimpi jangka pendek dan jangka panjang.
Mimpi jangka panjang misalnya, aku mau menyekolahkan anak ke Luar Negri, ini mimpi yang masih nanti- nanti terwujudnya, tapi gak kalah juga dengan besaran biayanya yang enggak sedikit, anda punya jangka yang panjang untuk mulai menyisihkan uang untuk meraih mimpi yang satu ini. Boleh juga anda membangun mimpi jangka panjang anda dengan impian mempunyai rumah gres yang lebih besar 10 tahun lagi misalnya, besaran biayanya tentu tidak sedikit, dengan memasukkan sebagai mimpi jangka panjang, tentu anda punya banyak waktu untuk mewujudkannya pelan- pelan.
Lalu mimpi jangka pendek, contohnya aku mau punya motor gres tahun depan, atau aku mau traveling ke Thailand Tahun depan, jangka yang Cuma setahun dua tahun yakni jangka yang pendek,dan realisasinya pun sangat dekat, besaran biayanya pun tidak terlalu besar, cukup realistis bagi kita untuk mencapainya dalam jangka waktu yang pendek.
Setelah anda mempunyai mimpi- mimpi ini, mulailah menyisihkan uang- uang yang semula anda pikir uang nganggur itu kedalam tabungan2 khusus.
Misalnya untuk mimpi jangka panjang, cobalah ikut serta dalam kemudahan tabungan yang sifatnya rencana, kemudahan ini marak disediakan oleh bank- bank. Sistemnya menabung dengan cara autodebet dari rekening anda oleh bank. Bank akan memotong tabungan anda sejumlah yang anda sepakati dengan bank hingga dengan jangka waktu yang juga telah disepakati, dan gres sanggup diambil sehabis jatuh temponya terlampaui. Menabung dengan cara ini sungguh tidak terasa,karena kita tidak perlu repot menyetor atau tidak perlu repot menahan diri untuk tidak mengambil, alasannya yakni memang ada waktu tertentu yang kita sepakati dengan bank supaya uang itu sanggup kita ambil.
Sedangkan untuk mimpi jangka pendek, mungkin bagi yang merasa sanggup mengelola dirinya sendiri dengan disiplin, ia sanggup mulai menyisihkan sendiri di tabungan anda setiap bulan. Namun jikalau anda merasa tidak disiplin dalam hal menyisihkan uang, sebaiknya kembali memakai kemudahan tabungan berencana namun jangka waktunya ambil yang singkat, contohnya setahun atau dua tahun. Saya punya tips lain untuk mengatasi ketidak disiplinan ini, aku kerap mempunyai 1 tabungan yang sengaja tidak aku lengkapi dengan kemudahan ATM (ATM sengaja tidak aku aktifkan atau password aku acak dan lupakan), sehingga aku tidak gampang tergiur untuk menarik tunai uang tabungan aku di mesin ATM, dan jikalau harus mengambil harus melalui cara yang ribet yaitu ke bank terlebih dahulu.
Cara- cara menabung menyerupai ini kadang memaksa kita untuk mendapatkan kenyataan bahwa uang nganggur kita memang tidak banyak, maka mau gak mau kita pun gak gampang melirik untuk menghabiskan uang kita untuk membeli barang- barang yang bekerjsama bukan keperluan bagi kita.
Sebenarnya dengan menciptakan tabungan- tabungan ini, kita juga memproteksi diri kita, jikalau kemudian hari ada keperluan yang sangat- sangat penting dan itu mendadak, kita sanggup memanfaat kan tabungan kita ini tanpa harus kita kelabakan pinjam sana dan sini. Setidaknya kita punya kemandirian financial melalui penciptaan mimpi kita.
Jangan biarkan anda menjadi orang yang tampaknya mempunyai semua barang dan gaya hidup yang demam isu namun anda sama sekali tidak mempunyai tabungan. Itu namanya gak hits berdasarkan saya…gede gaya dan jauh dari kesuksesan!eheheheh…
Menurut aku orang yang sukses yakni orang yang mempunyai kemandirian financial, persoalan terlihat bergaya hidup trendy atau tidak itu kan pilihan. Yang jadi prioritas yakni kita sanggup membantu diri kita sendiri disaat sulit, kalo kita susah siapa yang mau nolong? Diri kita sendiri kan?peduli amat evaluasi orang perihal outlook kita dan gaya hidup kita.
Hayuu mulai membangun mimpi, dan mulailah nabung semoga sedikit, dari sekarang!
By: erry