Metode Mengajar Paikem Gembrot
Selasa, 18 Juli 2017
Edit
PAKEM yaitu Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Disamping metodologi pembelajaran dengan nama atau sebutan “PAKEM”, muncul pula nama yang dikeluarkan di kawasan Jawa Tengah dengan sebutan “PAIKEM Gembrot” dengan kepanjangan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Disamping itu melalui kegiatan Workstation P4TK-BMTI Bandung tahun 2007, di Jayapura muncul pula sebutan “Pembelajaran MATOA” (diambil dari buah Matoa), kepanjangan Menyenangkan Atraktif Terukur Orang Aktif, yang artinya Pembelajaran yang menyenangkan, Guru sanggup menyajikan dengan atraktif/menarik dengan hasil terukur sesuai yang dibutuhkan siswa(orang) mencar ilmu secara aktif .
Active Learning,
Proses mencar ilmu sanggup dikatakan active learning dengan mengandung :
1. Komitmen (Keterlekatan pada tugas),
Berarti, materi, metode dan seni administrasi pembelajaran bermanfaat untuk siswa(meaningful), sesuai dengan kebutuhan siswa (relevant) dan bersifat eksklusif (personal)
2. Tanggung jawab (Responsibility),
Merupakan suatu proses mencar ilmu yang memberi wewenang pada siswa untuk krtitis, guru lebih banyak mendengar daripada bicara, menghormat ide-ide siswa, memberi pilihan dan memberi kesempatan pada siswa untuk tetapkan sendiri
3. Motivasi,
Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, dengan lebih berbagi motivasi intrinsik siswa biar proses mencar ilmu yang ditekuninya muncul berdasarkan, minat dan inisiatif sendiri, bukan alasannya yaitu dorongan lingkungan atau orang lain.
Motivasi mencar ilmu siswa akan meningkat alasannya yaitu ditunjang oleh pendekatan mencar ilmu yang dilakukan guru lebih dipusatkan kepada siswa (Student centred approach), guru tidak hanya menyuapi atau menuangkan dalam ember, tetapi menghidupkan api yang menerangi sekelilingnya, dan bersikap positif kepada siswa.
Active learning bisa dibangun oleh seorang guru yang gembira,tekun dan setia pada tugasnya, bertanggung jawab, motivator yang bijak, berpikir positif, terbuka pada pandangan gres baru dan saran dari siswa atau orang tuanya/masyarakat, tiap hari energinya untuk siswa supaya mencar ilmu kreatif, selalu membimbing, seorang pendengar yang baik, memahami kebutuhan siswa secara individual, dan mengikuti perkembangan pengetahuan.
Pembelajaran Kreatif
Pembelajaran kreatif yaitu kemampuan untuk menciptakan, mengimajinasikan, melaksanakan inovasi, dan melaksanakan hal-hal yang artistik lainnya. Dikarakterkan dengan adanya keaslian dan hal yang baru. Dibentuk melalui suatu proses yang baru. Memiliki kemampuan untuk menciptakan. Dirancang untuk mesimulasikan imajinasi.
Kreatifitas yaitu sebagai kemampuan (berdasarkan data dan warta yang tersedia) untuk memperlihatkan gagasan-gagasan gres dengan menemukan banyak kemungkinan tanggapan terhadap suatu masalah, yang menekankan pada segi kuantitas, ketergantungan dan keragaman tanggapan dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Ciri-ciri Kepribadian Kreatif
Berdasarkan survei kepustakaan oleh Supriadi (1985) mengidentifikasi 24 ciri kepribadian kreatif yaitu: (1) terbuka terhadap pengalaman baru, (2) fleksibel dalam berfikir dan merespons; (3) bebas dalam menyatakan pendapat dan perasaan;(4)menghargai fantasi; (5) tertarik kepada kegiatan-kegiatan kreatif; (6) mempunyai pendapat sendiri dan tidak gampang terpengaruh oleh orang lain; (7) mempunyai rasa ingin tahu yang besar; (8) toleran terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti; (9) berani mengambil risiko yang diperhitungkan; (10) percaya diri dan mandiri; (11) mempunyai tanggung jawab dan akad kepada tugas; (12) tekun dan tidak gampang bosan; (13) tidak kehabisan logika dalam memecahkan masalah; (14) kaya akan inisiatif;
(15) peka terhadap situasi lingkungan; (16) lebih berorientasi ke masa sekarang dan masa depan dari pada masa lalu; (17) mempunyai gambaran diri dan stabilitas emosional yang baik; (18) tertarik kepada hal-hal yang abstrak, kompleks, holistik dan mengandung teka-teki; (19) mempunyai gagasan yang orisinal; (20) mempunyai minat yang luas; (21) memakai waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan konstruktif bagi pengembangan diri; (22) kritis terhadap pendapat orang lain; (23) bahagia mengajukan pertanyaan yang baik; dan (24) mempunyai kesadaran etik-moral dan estetik yang tinggi.
Sedangkan Kirton (1976) membedakan ciri kepribadian kreatif kedalam dua gaya berfikir : Adaptors dan innovators. Kedua gaya tersebut merupakan pendekatan dalam mengahadapi perubahan. Adaptors mencoba membuat sesuatu lebih baik, menggunakannya, ada yang memakai metode, nilai, kebijakan, dan prosedur. Mereka percaya pada standard dan konsesus yang diterima sebagai petunjuk dalam pengembangan dan implementasi ide-ide baru. Sedangkan innovators suka merekonstruksi masalah, berpikir .
Mencermati pandangan pertama, yang mengartikan kreativitas sebagai kemampuan, maka yang dimaksud kemampuan di sini yaitu kemampuan memakai gagasan-gagasan atau ide-ide yang dilandasi oleh fakta dan warta yang akurat dalam memecahkan atau mengatasi suatu masalah, dengan demikian kreativitas dalam pengertian kemampuan hanya meliputi dimensi kognitif. Ciri-ciri kreativitas tersebut belum sepenuhnya menjadi tolok ukur seseorang sanggup disebut kreatif. Ciri lain yang harus dikembangkan yaitu ciri afektif menyangkut perilaku dan perasaan seseorang, antara lain motivasi untuk berbuat sesuatu.
Penyajian Pembelajaran,
Penyajian dalam pembelajaran ini sanggup dilakukan dengan, pemecahan masalah, curah pendapat, mencar ilmu dengan melaksanakan (learning by doing),menggunakan banyak metode yang diadaptasi dengan kontek, kerja kelompok.
Para siswa menuntaskan permasalahan, menjawab pertanyaan-pertanyaan, memformulasikan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan mereka sendiri, mendiskusikan, menerangkan, melaksanakan debat, curah pendapat selama pelajaran di kelas, dan pembelajaran kerjasama, yaitu para siswa bekerja dalam tim untuk mengatasi permasalahan dan kerja proyek yang telah dikondisikan dan diyakini biar terjadi ketergantungan yang positif dan tanggung jawab individu yang mendalam.
Untuk keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, sebelumnya siswa dilatih cara konsentrasi, ketelitian, kesabaran, ketekunan, keuletan , peningkatan daya ingat serta mencar ilmu dengan metode bayangan. Disamping itu siswa sanggup melaksanakan “SSN” (Senyum, Santai dan Nikmat) yang artinnya siswa sanggup melaksanakan dengan senyum (dalam hati) berarti bahagia dalam proses kegiatan pembelajaran, Santai berarti siswa sanggup mengikuti kegiatan pembelajaran tidak tegang/stress serta siswa sanggup menikmati kegiatan pembelajaran. Dengan proses tersebut hasilnya siswa sanggup menguasai materi sesuai yang dibutuhkan dengan benar.
Latihan ini sanggup dilakukan dengan banyak sekali macam cara atau dalam bentuk permainan (games), contohnya menghitung karakter “a” pada satu (lebih) paragrap dengan beberapa kalimat, latihan membayangkan diri sendiri
Disamping itu Guru harus selalu memperlihatkan motivasi kepada semua siswa bahwa pelajaran tidak ada yang sulit, semua siswa akan bisa menguasai materi tersebut dengan baik. Hindarilah menakut-nakuti atau menyampaikan, bahwa pelajarannya sangat sulit, hal ini akan mengurangi motivasi siswa untuk belajar, seperti kemampuan otaknya tidak bisa untuk menerimanya/seolah-olah otaknya tertutup untuk menerimanya, alasannya yaitu pelajaran sangat dipandang sulit.
Dan banyak sekali cara/metode permainan yang sanggup bermanfaat bagi perkembangan kemampuan otak siswa
sumber: Drs T. Taslimuharom, MP