Untuk Menggapai Kebahagiaan Hidup
Kamis, 31 Mei 2018
Edit
Suatu ketika ada sahabat Rosulullah SAW yang berjulukan Abu Dzar Alghifary bertanya kepada Rosulullah Saw wacana bagaimana mencapai kebahagiaan. Lalu Rosulullah bersabda kepada Abu Dzar:
Wahai sahabatku kalau kau ingin mencapai kebahagiaan hidup maka kerjakan hal sebagai berikut:
“Perbaharui kapalmu lantaran samudera yang akan kau arungi sangat begitu dalam dan luas. Siapkan bekalmu lantaran perjalanan yang akan kau lalui sangat begitu jauh. Turunkan bebanmu lantaran bukit yang akan kau daki sangat begitu tinggi dan sulit untuk didaki. Ikhlaskan pekerjaanmu lantaran hakimnya nanti yaitu Yang Maha melihat”
Dalam hadist ini, terkandung pesan nabi untuk menggapai kebahagiaan hidup yang hakiki, yakni sebagai berikut:
1. Perbaharui kapalmu lantaran samudera yang akan kau arungi sangat begitu dalam dan luas
Langkah pertama untuk menggapai kebahagiaan hidup yaitu senantiasa memperbaharui Kapal. Kapal di sini berarti IMAN. Dalam mengarungi hidup, kita diibaratkan nahkoda kapal yang sedang mengarungi samudera. Dalam perjalanannya selalu ada angin dan angin ribut gelombang yang menerpa. Walaupun begitu, kapal harus tetap jalan. Agar selamat hingga tujuan, diharapkan kapal (IMAN) yang berpengaruh dan tangguh.
Perbaruilah IMAN setiap saat. Sesungguhnya tantangan hidup akan selalu berubah setiap ketika dan tempat. Tantangan hidup dahulu berbeda dengan tantangan hidup zaman kini dan masa mendatang. Begitu pula tantangan hidup di desa akan berbeda dengan tantangan hidup di perkotaan.
Jika mimiliki IMAN yang kuat, pasti terhindar dari banyak sekali rintangan hidup, terutama rongrongan referensi pikir dan sikap kaum yahudi dan nasroni. Nabi pernah memperingatkan, “Suatu ketika umatku akan mengikuti kaum Yahudi dan nasrani, bahkan ketika mereka masuk ke lubang biawak pun, umatku mengikutinya”.
2. Siapkan bekalmu lantaran perjalanan yang akan kau lalui sangat begitu jauh
Langkah kedua untuk mencapai kebahagiaan hidup yaitu mempersiapkan bekal yang banyak. Yang dimaksud bekal di sini bukanlah dunia atau material, melainkan amal kebajikan. Setiap ketika hendaknya disibukkan dengan perjuangan memperbaharui kualitas ibadah, akhlaq, integritas diri, serta kontribusi / manfaat bagi orang lain. Sebaliknya, tidak menghabiskan waktu dan potensi untuk urusan dunia semata.
3. Turunkan bebanmu lantaran bukit yang akan kau daki sangat begitu tinggi dan sulit untuk didaki
Langkah ketiga yaitu turunkan beban, maksudnya jangan banyak melaksanakan dosa dan kesalahan. Setiap langkah haruslah diperhitungkan. Dan perhitungan yang paling utama yaitu agama. Semakin tinggi pohon, semakin berat angin yang menerpa. Namun ia akan semakin berpengaruh dan menjadi perlindungan. Begitu juga dengan kehidupan, semakin berusaha menjadi lebih baik, semakin berat juga tantangan dan rintangan. Tidak ada kemuliaan dan pangkat terhormat yang diraih dengan kemalasan. Ujung baik haruslah diawali dengan awal yang baik.
4. Ikhlaskan pekerjaanmu lantaran hakimnya nanti yaitu Yang Maha melihat
Pesan terakhir yaitu senantiasa menjaga keihklasan dalam segala amal. Usahakan segala apa yang kita kerjakan baik itu ibadah maupun kerjaan di dunia niatnya semata mata mencari ridho Allah SWT. Hal ini disebabkan hakim di alam abadi kelak yaitu Allah SWT yang maha melihat.
(Dikutip dari pengajian ahad, Mesjid Darussalam Kota Wisata, Narasumber DR. H. Muchtar Azis MA)
Berbagai Sumber