Masalah Dan Problema Pendidikan
Jumat, 26 April 2019
Edit
Masalah pendidikan sangat berkaitan dengan problem bidang lainnya, ibarat ekonomi, hukum, sosial dan politik. Tidak bisa menuntaskan problem pendidikan hanya dari satu sudut bidang pendidikan semata, alasannya yakni hasil pendidikan siswa disekolah sangat dipengaruhi juga oleh lingkungan dan keluarganya, maka solusinya harus bersifat revolusioner yaitu merubah secara total paradigma berpikir dan bersikap dari rujukan pikir dan rujukan perilaku dari kapitalis menjadi rujukan berpikir islam. Di masyarakat kita dikala ini berkembang persepsi kapitalis, semisal sekolah bertujuan sanggup kerja, sekolah biar jadi orang kaya, sekolah sekedar mengisi waktu luang atau dari pada menganggur. Pelajaran ekonomi misalnya, mengajarkan: demi laba sebesar-besarnya, dengan pengorbanan sekecil-kecilnya.
Allah membuat manusia, niscaya dengan segala panduannya termasuk sistem pendidikan. Dalam islam bersekolah atau menuntut ilmu merupakan kewajiban. Hendaknya ditanamkan pada anak didik bahwa berguru atau menuntut ilmu hukumnya wajib, kalau dilakukan akan menerima pahala dan derajat yang tinggi, dan kalo tidak dilakukan berarti dosa. Hal ini kebanyakan tidak dipikirkan oleh masyarakat sekuler dikala ini.
Beberapa kurun silam pendidikan umat islam amat maju. diketahui bahwa peletak science modern yakni pemikir dan ilmuwan muslim. Mengapa dulu, pada semasa khalifah umar bin abdul aziz umat islam ulamanya hebat dibidang science dan sekaligus menjadi hebat agama? kalo ditelusuri jawabnya yakni tidak ada sekulerisasi antara agama dan science. Para ilmuwan waktu itu berlomba-lomba mencapai derajat yang tinggi alasannya yakni didorong oleh keyakinan, bahwa barang siapa menuntut ilmu Alloh akan meninggikan derajatnya. Disamping itu negara atau kahlifah sadar bahwa memperlihatkan sarana biar rakyatnya sanggup melaksanakan kewajiban menuntut ilmu merupakan tanggung jawabnya. Khalifah banyak mendirikan perpustakaan diberbagai kawasan yang bisa diakses oleh masyarakat luas. Sekolah-sekolah digratiskan, usia sekolah tidak dibatasi, guru atau ulama digaji tinggi, bahkan konon seorang ulama dihadiahi emas seberat buku yang berhasil ditulisnya. Dalam proses berguru siswa tidak dibebani harus ujian tanggal seki! an, tetapi siswa diberi kesempatan hingga benar-benar menguasai bahan pelajaran dan kalau telah siap maka siswa menghadap guru untuk diuji secara lisan.
Prinsip islam lainnya yakni :ilmu untuk amal biar benar-benar memahami maka ilmu yang telah diperoleh harus diamalkan. Dalam hal ini ilmu-ilmu yang bersifat fardhu kifayah atau keahlian dipelajari oleh orang-orang tertentu yang berminat. tidak ibarat dikala ini, siswa begitu banyak dijejali bahan yang sekedar gosip dan sulit dipraktekkan. inilah setitik kehebatan sistem pendidikan islam, kalau kita trmasuk orang yang yakin akan kebenaran islam, maka usahakan dan tegakkanlah syariah secara menyeluruh. pendidikan yang bermutu katanya tidak bisa dicapai kalo todak ada biaya, bagaimana bisa membiayai pendidikan, kalau ekonominya seret? bagaimana biar ekonomi tidak susah? jawabnya buang ekonomi kapitalis, terapkan ekonomi islam yang menjamin distribusi yang merata. Mana mungkin menerapkan ekonomi, kalau negara tidak memfasilitasi? negara tidak mau dan tidak bisa menerapkan ekonomi islam kalau sistemnya bukan sistem islam. Kesimpulannya tegakkan syariah islam secara total.
Berbagai Sumber