Kabupaten Boyolali Membutuhkan 800 Guru SD - foldersoal.com
Kamis, 26 Desember 2019
Edit
Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah berencana melakukan rekrutmen guru non Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk memenuhi kebutuhan 800 guru SD pada tahun 2013 ini. Nantinya guru yang lolos akan dibayar sesuai upah minimum kabupaten (UMK) melalui anggaran APBD.
Menurut Bupati Boyolali Seno Samodro, kekurangan sekitar 800 guru SD yang tersebar di 19 kecamatan itu dampak kebijakan dari pusat, yakni moratorium PNS. Jumlah guru PNS yang menjalani masa pensiun di Kabupaten Boyolali setiap tahunnya bertambah banyak.
Untuk melakukan rekrutmen 800 guru non PNS sedikitnya diperlukan dana mencapai sekitar Rp 10 miliar. Dana itu akan diberikan ke sekolah untuk dimanfaatkan sekolah untuk rekrutmen guru non PNS. Dana itu, dapat terealisasi paling cepat pada tahun anggaran 2014.
Dengan rekrutmen guru non PNS untuk mengajar sekolah SD dengan gaji yang layak sesuai UMR, maka diharapkan kualitas kegiatan belajar mengajar akan terjamin. Guru-guru non PNS tersebut mendapatkan penghasilan yang cukup dibanding kondisi sebelumnya.
Setiap sekolah tingkat SD di Boyolali, saat ini, rata-rata masih kekurangan dua guru. Untuk menutupi kekurangannya, pihak sekolah mengangkat tenaga honorer. Mereka menerima digaji masih sangat minim, yaitu maksimal sekitar Rp 300 ribu per bulan yang diambilkan dari dana BOS.
Sumber: Antara Berbagai Sumber
Menurut Bupati Boyolali Seno Samodro, kekurangan sekitar 800 guru SD yang tersebar di 19 kecamatan itu dampak kebijakan dari pusat, yakni moratorium PNS. Jumlah guru PNS yang menjalani masa pensiun di Kabupaten Boyolali setiap tahunnya bertambah banyak.
Untuk melakukan rekrutmen 800 guru non PNS sedikitnya diperlukan dana mencapai sekitar Rp 10 miliar. Dana itu akan diberikan ke sekolah untuk dimanfaatkan sekolah untuk rekrutmen guru non PNS. Dana itu, dapat terealisasi paling cepat pada tahun anggaran 2014.
Dengan rekrutmen guru non PNS untuk mengajar sekolah SD dengan gaji yang layak sesuai UMR, maka diharapkan kualitas kegiatan belajar mengajar akan terjamin. Guru-guru non PNS tersebut mendapatkan penghasilan yang cukup dibanding kondisi sebelumnya.
Setiap sekolah tingkat SD di Boyolali, saat ini, rata-rata masih kekurangan dua guru. Untuk menutupi kekurangannya, pihak sekolah mengangkat tenaga honorer. Mereka menerima digaji masih sangat minim, yaitu maksimal sekitar Rp 300 ribu per bulan yang diambilkan dari dana BOS.
Sumber: Antara Berbagai Sumber